Sensasi Makan di Angkringan Kekinian
- Seysha Airunisa
- Nov 17, 2018
- 2 min read
Keistimewaan Kota Yogyakarta tentunya tidak terlepas dari kekhasan angkringan. Budaya bercengkrama hingga dini hari di angkringan pun sudah menjadi suatu rutinitas bagi masyarakat lokal baik anak muda, maupun orang tua. Adapun keberadaan warung nasi kucing ini sudah ada sejak 1950-an silam dan masih eksis hingga sekarang. Namun, seiring berjalannya waktu, bentuk angkringan menjadi semakin variatif.
Hakikatnya, angkringan hanya terdiri dari gerobak berbentuk tenda kecil yang dilengkapi dengan menu-menu sederhana. Artinya, pengunjung akan menyantap hidangannya tepat
di depan penjual dan pembeli lainnya sehingga kesan kekeluargaan dapat Anda rasakan.
Angkringan dengan standar seperti ini bisa Anda temukan hampir di setiap jalanan di Yogyakarta mulai sore hingga dini hari.
Berbeda dengan angkringan pada umumnya, Angkringan Gadjah menyuguhkan konsep restoran ala warung hik dengan tatanan yang lebih modern, bersih, dan nyaman. Letak dari restoran ini cukup strategis karena berada tepat di bahu jalan dari Jl. Kaliurang km.9, Sleman, Yogyakarta. Menu-menu yang disediakan pun masih berkonsep sederhana mulai dari sayur rumahan, aneka sate, jajanan pasar, nasi bungkus angkringan, dan berbagai macam lauk-pauk khas Indonesia. Walaupun cenderung lebih mahal dari angkringan yang asli, Angkringan Gadjah jauh lebih memiliki fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh para pengunjung seperti area makan yang luas, WiFi, smoking area, non smoking area, permainan untuk anak-anak, spot foto, dan juga gazebo. Selain itu, kesan kekinian pun dapat Anda lihat dari dekorasi-dekorasi lampu dan tatanan kusen jendela warna-warni yang ada di area outdoor. Adapun di lantai dua Angkringan Gadjah ini terdapat area bernama Kopi Tarik 11 yang cocok dikunjungi oleh Anda para pecinta kopi.



Berkaitan dengan menu, Angkringan Gadjah menyediakan sekitar 150 jenis makanan ataupun minuman dan paket all you can eat mulai dari Rp2.500,00 hingga Rp15.000,00. Menariknya lagi, menu-menu tersebut ditata secara prasmanan di tempat yang menyerupai gerobak angkringan pada umumnya. Tidak hanya lauk-pauk saja, jajanan pasar seperti klepon, cenil, dan risol solo juga menambah kesan tradisional dari angkringan kekinian ini. Adapun minuman yang menjadi salah satu menu favorit di Angkringan Gadjah adalah Wedhang Gadjah. Sesuai dengan namanya, minuman yang terbuat dari teh, serai, cengkih, madu, dan kayu manis ini berukuran jumbo.




Secara keseluruhan, Angkringan Gadjah sangat cocok untuk dikunjungi semua umur dari anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga lansia. Harga dari menu-menu di restoran tersebut pun masih relatif terjangkau dan setimpal dengan rasa makanannya. Terlebih lagi, suasana di Angkringan Gadjah khususnya saat malam hari dapat dimanfaatkan oleh Anda yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga, melaksanakan meeting, ataupun hanya sekadar bercengkrama dengan teman-teman. Sebagai informasi tambahan, Angkringan Gadjah buka pukul 12.00 — 00.00 WIB sehingga restoran ala warung hik ini dapat menjadi pilihan kuliner Anda pada saat siang, sore, ataupun malam hari.
コメント